Panas Ekstrem Telan Ratusan Nyawa Jemaah Haji Di Mekkah

Sumber Gambar: bbc.com

Islamhealthology.site, Bandung - Gelombang panas ekstrem di Mekkah menelan korban jiwa jemaah haji. Hingga hari ini, tercatat lebih dari seribu orang jemaah dari berbagai negara wafat saat menunaikan ibadah haji. Dilansir dari CNN Indonesia, Jum'at (22/6/2024), ribuan jemaah yang meninggal di Mekkah ini salah satunya disebabkan karena cuaca dan kelelahan di masa haji. 

Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementrian Kesehatan, Liliek Marhaendro mengungkapkan terkait penyakit jemaah yang ketika bertemu cuaca panas dapat berakibat fatal "Yang paling banyak adalah jantung ya penyakit jantung. Jadi, kalau memang ibadah haji ini adalah ibadah fisik di mana puncaknya harusnya memiliki kondisi yang prima karena harus menjalani wukuf di Arofah dan mabit di Muzdalifah dan empat atau tiga hari mereka harus berada di Mina. Dan disana mereka harus melakukan perjalanan dengan jalan kaki, berjalan yang lumayan jauh ya sekitar sepuluh kilometer pulang pergi di cuaca yang sangat panas sekitar 40-50 derajat di Mekkah. Maka ini juga menyebabkan faktor-faktor kelelahan maksudnya bagi mereka yang sudah membawa riwayat penyakit, tentunya bila terlalu diforsir tenaganya tanpa istirahat atau mungkin juga kurang tercukupi makan dan minumnya, maka akan menimbulkan penyakit-penyakit yang lebih berat lagi dan faktor resikonya muncul seperti itu," ungkap Liliek.

Selain itu, Liliek juga menyatakan bahwa Kementrian Kesehatan republik Indonesia telah menghimbau kepada seluruh jemaah haji untuk tidak terlalu memaksakan diri dalam menjalankan ibadah-ibadah sunnah di luar penginapan mengingat cuaca yang sangat panas ataupun ketika hendak keluar mereka diharuskan menggunakan payung atau alat pelindung yang juga merupakan bentuk himbauan yang ditetapkan Pemerintahan Arab Saudi. Bahkan, Kementrian Kesehatan telah menyediakan botol semprotan air yang disediakan dalam perlengkapan kesehatan jemaah haji. Botol semprotan ini dapat berguna ketika jemaah dihadapkan dengan panas di luar penginapan. Kementrian kesehatan juga telah menghimbau para jemaah ketika setelah selesai dari Mina untuk istirahat total di Hotel dalam sehari atau dua hari agar kebugaran para jemaah kembali pulih sebelum kembali beraktivitas di luar hotel. Adapun mereka menghimbau agar para jemaah ketika beraktivitas di luar hotel pun agar melakukan aktivitasnya di malam hari agar tidak begitu panas.

Selain panas yang ekstrem, fasilitas yang disediakan untuk jemaah haji seperti tenda yang memenuhi kapasitas dan kondisi toilet yang kurang bersih juga dapat menjadi salah satu faktor kelelahan yang dialami jemaah haji. Tentu diharapkan adanya peningkatan kualitas fasilitas jemaah haji. Namun, tetap yang menjadi hal utama yang perlu diperhatikan dalam berhaji adalah kondisi tubuh yang prima dan istirahat yang cukup bagi jemaah haji.

Reporter: Yunita Nuraida

Posting Komentar

0 Komentar