Islamhealthology.site, Bandung- Air hujan yang berlimpah merupakan karunia yang perlu disyukuri karena
banyak manfaat yang ada padanya. Salah satu manfaat besar yang terdapat pada
air hujan adalah sebagai sumber air yang menyehatkan.
Ada salah satu sahabat nabi yang memanfaatkan Air hujan sebagai obat,
yaitu Sayyidina Ali karamallahu wajha.Ia memang menjadi pintu bagi ilmu
pengetahuan. Betapa tidak, banyak ulama Islam yang mengambil riwayat ilmiah
dari sahabat yang satu ini. Tidak terkecuali dalam bidang pengobatan
Dalam tafsir Al-Qurthubi yang membahas tentang mahar di Surat An-Nisa
ayat 4, diriwayatkan: “Jika salah seorang di antaramu mengalami penyakit, lalu
ia meminta satu dirham dari maharnya kepada istrinya, kemudian ia membelikannya
madu, lalu ia meminumnya dengan air hujan, maka Allah ‘Azza wa jalla
mengumpulkan yang sedap lagi baik akibatnya serta air yang berkah untuknya.”
(Al-Qurthubi, Al-Jami’ Li Ahkamil Qur’an, juz VI, Penerbit Ar-Risalah, Beirut,
2006: halaman 50).
Sahabat Ali pernah memberikan solusi bagi kesehatan seorang sahabat
laki-laki yang sudah berumah tangga dan mengalami penyakit kronis. Ia
memberikan saran obat untuk kesehatan sang suami dengan bantuan istri sahabat
itu agar sembuh dari penyakit.
Sahabat Ali membagikan resep pengobatan menggunakan wasilah pertolongan
berupa komponen mahar istri dari suami yang sedang sakit tersebut. Uniknya,
Sahabat Ali menggunakan wasilah campuran obat yang disarankan berupa air hujan.
Formula kombinasi resep untuk pengobatan yang diajarkan oleh sahabat
Ali ini sangatlah lengkap. Zat aktif utama yang digunakan dalam campuran obat
itu adalah madu. Dari sisi farmakologi, madu mengandung zat berkhasiat seperti
karbohidrat dan mineral yang sangat baik untuk berbagai penyakit. Madu
mengandung nutrisi lengkap yang sangat dibutuhkan oleh orang yang sedang sakit
kronis. Komponen pelarut madu yang disarankan oleh Sahabat Ali adalah air
hujan.
Secara ilmiah, sejak lama air hujan telah diteliti mengandung hidrogen
peroksida atau H2O2 alami dalam jumlah sangat kecil (Tonner dan Wong, 1998,
Spectrophotometric Determination of Hydrogen Peroxide in Rainwater, Alaytica
Chimca Acta, Vol. 320, Nomor 2-3: halaman 279-287) .
Hidrogen peroksida memiliki berbagai manfaat dalam dunia farmasi. Pada
kadar yang kecil, hydrogen peroksida ini bisa digunakan sebagai antiseptik
untuk mencegah kuman penyebab penyakit. Apabila kadar H2O2 yang sangat kecil
pada air hujan dan berasal dari lingkungan udara bersih diminum, maka akan
meningkatkan kadar oksigen dalam tubuh manusia (Joseph dkk, 2011, Clean
Environment-Clean Technologies, Hydrogen Peroxide for Clean Environment, Curr
World Environ, Vol 6, Nomor 1: halaman 125-130).
Satu hal yang penting, teknis penggunaan formula obat dari Sahabat Ali
yang mengandung air hujan ini perlu dijelaskan. Dasar yang digunakan sebagai
landasan penggunaan air hujan pada masa itu adalah karena air hujan dianggap
sebagai sumber keberkahan sekaligus air murni alami yang dapat diperoleh dari
lingkungan hidup para sahabat Nabi pada zaman itu.
Hal ini sejalan dengan pernyataan Al-Hafiz Adz-Dzahabi dalam kitab
At-Thibbun Nabawi sebagai berikut: “Air hujan baik untuk kebanyakan penyakit
dan memiliki keberkahan” (Al-Hafiz Adz-Dzahabi, At-Thibbun Nabawi, [Beirut, Dar
Ihyaul Ulum: 1990 M], halaman 189)
Pada catatan kaki Kitab At-Thibbun Nabawi tersebut, terdapat kutipan
ayat Al-Qur’an ketika menjelaskan keberkahan air hujan tersebut:
وَنَزَّلْنَا مِنَ السَّمَاءِ مَاءً
مُّبَارَكاً
Artinya: “Dan Kami turunkan dari langit air yang penuh keberkahan”
(Q.S. Qaaf [50]: ayat 9).
Pada masa sahabat nabi, lingkungan udara masih bersih dari berbagai
polutan. Apabila turun hujan, airnya merupakan air yang bersih dan bermanfaat
untuk kesehatan manusia. Air hujan yang turun langsung dari langit masih bisa
dikonsumsi sebagai sumber air yang menyehatkan.
Hingga kini, hujan dikenal sebagai pembersih udara dari berbagai
polutan sehingga keberkahannya masih terbukti. Namun, seiring dengan polusi
udara dan lingkungan yang meningkat, perhatian dan kewaspadaan terhadap
kebersihan air hujan juga harus ditingkatkan. Apabila masyarakat hendak
memanfaatkan air hujan untuk keperluan konsumsi, maka perlu memperhatikan saran
dari para ahli lingkungan yang meneliti tentang air hujan.
Ilmu pengetahuan dan teknologi yang relevan. Para ahli juga telah
banyak yang membuat alat penampungan air dalam skala rumah tangga untuk memanen
air hujan. Ahli lingkungan juga ada yang membuat alat penyaring sederhana untuk
memurnikan air hujan yang akan dikonsumsi agar terhindar dari pengotor dan
pencemar semacam logam-logam berat.
Masyarakat bisa mempelajari teknologi pengolah air hujan itu dengan
membaca publikasi yang saat ini mudah diakses secara gratis. Hal lain yang
tidak kalah penting apabila masyarakat hendak menggunakan air hujan sebagai
obat adalah menggunakan campuran madu sebagaimana formula Sayyidina Ali.
Apabila uang yang digunakan untuk membeli madu itu diambilkan dari
sebagian mahar yang diberikan pada saat menikah, maka formula dari Sayidina Ali
sangat holistik.
0 Komentar